Laksanakan IA, Dosen PMI Lakukan Visiting Lecture

(UINSU) Banda Aceh – Sebagai bentuk implementasi kesepakatan (Implementation of Agreement-IA) antara Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) UIN Sumatera Utara Medan dan UIN Ar-Raniry Banda Aceh, dua dosen dari Prodi PMI UIN Sumatera Utara menjadi guest lecture dalam kegiatan akademik di UIN Ar-Raniry pada 17-20 September 2024

Dr. Efi Brata Madya, M.Si., yang merupakan dosen Prodi PMI, memberikan materi kuliah berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan” di kelas Prodi PMI dan Kesejahteraan Sosial. Materi ini mengupas strategi dan pendekatan berbasis pemberdayaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan dengan mempertimbangkan konteks kearifan lokal. Sesi kuliah ini diikuti dengan diskusi aktif dari para mahasiswa dan dosen, yang sangat antusias membahas berbagai tantangan dan peluang dalam pengembangan masyarakat perdesaan di Indonesia.

Sementara itu, Ilham Mirzaya Putra, M.Si dosen PMI lainnya, memberikan kuliah bertema “Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil: Strategi dan Tantangan” melalui platform live streaming YouTube dan siaran langsung radio AsSalam. Ilham berbicara tentang strategi pemberdayaan untuk komunitas adat terpencil, serta tantangan yang sering dihadapi dalam mempertahankan identitas budaya dan tradisi di tengah perubahan sosial yang cepat.

Kegiatan kuliah tamu ini merupakan bagian dari program kerjasama akademik yang lebih luas antara kedua institusi, yang bertujuan untuk memperkuat pertukaran ilmu dan pengalaman di bidang pengembangan masyarakat Islam dan kesejahteraan sosial. Penandatanganan implementasi kesepakatan (IA) antara Prodi PMI UIN Sumatera Utara Medan dan Prodi PMI UIN Ar-Raniry dilakukan oleh Dr. Khatibah, M.A., selaku Ketua Prodi PMI UIN Sumatera Utara Medan, dan Dr. Rasyidah, M.A., Ketua Prodi PMI UIN Ar-Raniry. Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya membuka ruang pertukaran akademik, tetapi juga memfasilitasi penelitian bersama serta meningkatkan kontribusi kedua perguruan tinggi dalam pemberdayaan masyarakat.

“Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kerjasama lintas perguruan tinggi, yang diharapkan mampu menghasilkan solusi inovatif dalam bidang pengembangan masyarakat,” ujar Dr. Khatibah. Dengan adanya program ini, kedua program stufi berharap bisa terus menjalin kerjasama jangka panjang, baik dalam pengembangan kurikulum, penelitian, maupun program pengabdian masyarakat.